Ilustrasi proses fisioterapi

Daftar Makanan yang Dilarang Dokter Fisioterapi Terbaik di Jakarta Saat Melakukan Fisioterapi Saraf Kejepit

Dalam melakukan prosedur fisioterapi saraf kejepit di dokter fisioterapi terbaik di Jakarta, umumnya ada hal yang perlu dipahami pasien. Salah satunya, yaitu mengenai beberapa makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi pasien. Terkait mengenai beberapa makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ketika melakukan fisioterapi saraf kejepit, bisa dilihat pada ulasan berikut. 

Apa saja makanan yang tidak dianjurkan dokter fisioterapi terbaik di Jakarta ketika melakukan fisioterapi saraf kejepit?

Umumnya, sebagian besar dokter fisioterapi akan memberikan sejumlah informasi penting yang harus dipatuhi pasien setelah melakukan tindakan fisioterapi saraf kejepit. Hal ini dilakukan, yaitu untuk meminimalisir terjadinya efek samping berbahaya yang nantinya berisiko buruk bagi kesehatan pasien. Adapun dalam hal ini, pihak dokter fisioterapi biasanya akan memberikan informasi seputar beberapa pantangan makanan yang harus dihindari oleh pasien seperti berikut.

1.Jeroan 

    Salah satu makanan yang wajib dihindari bagi pasien saraf kejepit, yaitu jeroan baik itu berupa hati sapi atau ayam, usus, ginjal dan empedu. Alasan kenapa jeroan dilarang untuk dikonsumsi penderita saraf kejepit, yaitu karena bisa menyebabkan risiko asam urat dan meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Hal inilah yang nantinya dikhawatirkan dapat menghambat peredaran darah dalam tubuh. 

    2.Seafood 

      Meskipun memiliki cita rasa lezat dan membuat siapa saja ketagihan, namun makanan seafood ini sebaiknya dihindari bagi para penderita saraf kejepit. Pasalnya, makanan seafood sendiri memiliki kandungan purin tinggi yang bisa memperparah kondisi saraf kejepit bagi penderitanya. Oleh sebab itulah setelah melakukan prosedur fisioterapi, baiknya hindari mengkonsumsi makanan seafood satu ini. 

      3.Daging kambing 

        Adapun pantangan lain yang harus dihindari bagi penderita saraf kejepit, yaitu daging kambing. Sebab jika tetap mengkonsumsi daging kambing tersebut, dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pemecahan bagian saraf tubuh. Sehingga, hal itulah yang nantinya dapat menyebabkan risiko bahaya berupa kelumpuhan dan gejala stroke yang sangat merugikan bagi tubuh.

        Dengan menghindari beberapa pantangan makanan di atas sesuai anjuran dokter fisioterapi terbaik di Jakarta, tentunya menjadikan pemulihan pasca tindakan saraf kejepit akan berlangsung lebih cepat.

        Leave a Reply

        Your email address will not be published. Required fields are marked *

        Back To Top